(0754) 2440121

sikabaunagari1@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Salam hangat, para pencinta permainan tradisional! Yuk, kita menelusuri keseruan dunia permainan yang masih melekat di hati anak-anak Sikabau.

Sejarah Permainan Tradisional

Permainan Tradisional yang Masih Digemari Anak Sikabau
Source www.cahayapustaka.com

Permainan tradisional telah membudaya pada masyarakat Desa Sikabau selama berabad-abad. Ini menjadi aktivitas mengasyikkan bagi anak-anak dalam mengisi waktu bersama kawan dan anggota keluarga.

Menurut Kepala Desa Sikabau, permainan tradisional memiliki peran penting dalam melestarikan nilai-nilai budaya setempat. “Permainan ini mewariskan nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, dan sportivitas,” ungkapnya.

Permainan tradisional juga menjadi sarana rekreasi yang menyehatkan. Salah seorang warga Desa Sikabau mengungkapkan, “Bermain bersama teman-teman tidak hanya menyenangkan, tapi juga membuat tubuh sehat dan bugar.”

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, mengkhawatirkan jika permainan tradisional akan tergusur. Namun, perangkat Desa Sikabau berkomitmen untuk menjaga kelestariannya. “Kami akan terus mendorong anak-anak untuk bermain permainan tradisional,” ujar Kepala Desa Sikabau.

Ada beragam permainan tradisional yang masih digemari oleh anak-anak Desa Sikabau, antara lain:

  • Galasin: Permainan petak umpet yang dimainkan oleh dua tim.
  • Layangan: Permainan menerbangkan layang-layang yang terbuat dari kertas atau plastik.
  • Congklak: Permainan menyusun biji-biji congklak di atas papan berlubang.
  • Petak Jongkok: Permainan melompati petak-petak yang digambar di tanah.
  • Gobak Sodor: Permainan dua tim yang saling mengejar di lapangan yang dibagi menjadi beberapa petak.

Permainan Tradisional yang Masih Digemari Anak Sikabau

Halo warga Desa Sikabau yang budiman! Admin Desa Sikabau hadir untuk mengulas tentang permainan tradisional yang masih digemari anak-anak kita. Permainan ini sangat penting untuk kita lestarikan agar budaya kita tidak tergerus zaman. Ayo, kita simak bersama jenis-jenisnya!

Jenis Permainan Tradisional

Ada banyak permainan tradisional yang masih diminati oleh anak-anak Sikabau, seperti:

Bola Bekel

Permainan ini dimainkan menggunakan bola kecil dan beberapa biji bekel. Anak-anak harus melempar bola ke atas sambil mengambil biji bekel yang ada di tanah. Permainan ini melatih konsentrasi dan ketangkasan motorik.

Congklak

Congklak adalah permainan yang dimainkan di atas papan berlubang dengan menggunakan biji kecil. Anak-anak harus memindahkan biji dari satu lubang ke lubang lain sesuai aturan yang telah ditentukan. Permainan ini mengasah kemampuan berhitung dan strategi.

Petak Umpet

Siapa yang tidak tahu petak umpet? Permainan ini dimainkan oleh beberapa anak, di mana salah satu dari mereka bertugas mencari yang lain yang bersembunyi. Permainan ini melatih kesabaran dan kerja sama tim.

Penutup

Permainan tradisional sangatlah penting untuk dilestarikan karena selain menjadi bagian dari budaya kita, juga memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Ayo, kita terus lestarikan permainan ini dan ajak anak-anak kita untuk memainkannya!

Artikel: Permainan Tradisional yang Masih Digemari Anak Sikabau

Website Desa Sikabau, Sikabau – Di tengah derasnya arus modernisasi, permainan tradisional yang menjadi warisan budaya bangsa kian tergerus. Namun, di Desa Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, permainan ini masih banyak digemari anak-anak.

Manfaat Permainan Tradisional

Tak sekadar hiburan, permainan tradisional juga membawa banyak manfaat bagi tumbuh kembang anak. Seperti dijelaskan Kepala Desa Sikabau, permainan tradisional dapat meningkatkan keterampilan fisik, kognitif, dan sosial anak-anak.

Keterampilan Fisik

Permainan seperti galah panjang, bakiak, dan karet gelang melatih koordinasi motorik kasar dan halus anak. Aktivitas fisik yang intens juga membantu menjaga kesehatan kardiovaskular mereka.

Keterampilan Kognitif

Permainan seperti petak umpet, petak jongkok, dan congklak menuntut konsentrasi, strategi, dan memori. Mereka membantu meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, perencanaan, dan pengambilan keputusan.

Keterampilan Sosial

Melalui permainan bersama, anak-anak belajar berinteraksi, kerja sama, dan bersosialisasi. Mereka mengembangkan keterampilan komunikasi, empati, dan tenggang rasa. Selain itu, permainan tradisional juga memperkuat ikatan kekeluargaan dan antarteman.

Selain manfaat tersebut, permainan tradisional juga melestarikan budaya dan tradisi masyarakat. Mengajak anak-anak bermain permainan ini merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya kepada generasi muda.

"Kami sangat mendukung kelestarian permainan tradisional di Desa Sikabau," ungkap Kepala Desa Sikabau. "Kami percaya bahwa permainan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi anak-anak kita."

Bagi warga Desa Sikabau, permainan tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak sering terlihat bermain bersama di halaman rumah, lapangan, bahkan jalanan. "Anak-anak sangat senang bermain permainan ini," ujar warga Desa Sikabau. "Mereka terlihat ceria dan menikmati kebersamaan."

Pengaruh gawai dan tayangan televisi memang tak terhindarkan. Namun, perangkat desa Sikabau berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga kelestarian permainan tradisional. Mereka mengadakan lomba permainan tradisional secara rutin dan menyosialisasikan manfaatnya kepada masyarakat. Dengan demikian, permainan tradisional akan terus hidup dan digemari oleh generasi penerus di Desa Sikabau.

Perkembangan Permainan Tradisional

Permainan tradisional telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya anak Indonesia sejak dahulu. Di Desa Sikabau, permainan tradisional masih digemari oleh anak-anak, bahkan mulai diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Permainan-permainan ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengandung nilai-nilai pendidikan, seperti kerja sama tim, keterampilan motorik, dan kreativitas.

Salah satu permainan tradisional yang masih digemari di Sikabau adalah “banih“. Permainan ini dimainkan dengan melempar batu ke sasaran berupa tumpukan batu yang disusun rapi. Anak-anak bergiliran melempar batu hingga tumpukan tersebut runtuh. Permainan ini melatih ketangkasan dan konsentrasi.

Selain “banih“, terdapat pula permainan “batumpuak” yang tak kalah seru. Permainan ini melibatkan dua kelompok anak yang saling berhadapan. Setiap kelompok memiliki sebuah batu besar sebagai markas. Tujuannya adalah untuk merebut batu markas lawan. Permainan ini mengajarkan pentingnya kerja sama tim dan strategi.

Kepala Desa Sikabau mengungkapkan bahwa permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. “Selain melatih keterampilan fisik dan mental, permainan ini juga menumbuhkan nilai-nilai luhur seperti sportivitas dan kebersamaan,” katanya. Perangkat desa Sikabau pun telah berupaya untuk melestarikan permainan tradisional ini dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah.

Salah seorang warga desa Sikabau yang bernama Ibu Lestari juga mendukung upaya pelestarian permainan tradisional. “Sebagai orang tua, saya senang melihat anak-anak masih tertarik dengan permainan tradisional. Ini jauh lebih bermanfaat daripada mereka menghabiskan waktu bermain gawai,” ungkapnya.

Keberlangsungan permainan tradisional di Desa Sikabau menjadi bukti bahwa tradisi dan kemajuan teknologi dapat berjalan beriringan. Anak-anak Sikabau tidak hanya menguasai teknologi tetapi juga tetap menghargai nilai-nilai budaya mereka. Inilah yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi-generasi mendatang.

Upaya Pelestarian

Pemerintah Desa Sikabau bersama warga desa bahu-membahu menjaga kelestarian permainan tradisional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan Festival Permainan Tradisional tahunan.
Festival ini menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengenal dan mencoba berbagai permainan tradisional yang sudah mulai jarang dimainkan.
Selain festival, kompetisi permainan tradisional juga kerap digelar. Lomba-lomba ini tidak hanya melatih keterampilan bermain, tetapi juga menumbuhkan semangat sportifitas dan kebersamaan di antara anak-anak.

Kepala Desa Sikabau mengungkapkan, “Kami sangat mengapresiasi upaya pelestarian permainan tradisional. Ini adalah bagian dari identitas budaya kita yang harus dijaga agar tidak punah.”
Tak hanya mengandalkan festival dan kompetisi, perangkat desa Sikabau juga menggandeng pihak sekolah untuk mengedukasi anak-anak tentang permainan tradisional.
Penyuluhan dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan muatan lokal dalam kurikulum pembelajaran. “Kita harus memastikan bahwa generasi muda kita tahu dan bisa memainkan permainan-permainan tradisional ini,” ujar salah seorang warga desa Sikabau.

Selain itu, upaya pelestarian juga dilakukan melalui penerbitan buku dan pembuatan film dokumenter tentang permainan tradisional. Langkah ini diharapkan dapat menjadi sumber edukasi dan inspirasi bagi masyarakat luas.
“Permainan tradisional tidak hanya sekadar hiburan, tapi juga sarana pengembangan keterampilan fisik, kognitif, dan sosial anak-anak,” kata warga desa Sikabau lainnya.
Dengan berbagai upaya pelestarian yang dilakukan, diharapkan permainan tradisional tetap lestari dan digemari oleh anak-anak Sikabau di masa mendatang.
Karena seperti pepatah, “Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak akan lestari.”

Sadonyo dulur-dulur sekalian, bareng-bareng kita ramaikan sambik martabatkan desa Sikabau tercinta. Kalian bisa membantu dengan cara nyebarluaskan artikel-artikel menarik di website www.sikabau.desa.id iki. Jan lupa juga nyoblos tombol baca artikel liyane biar desa Sikabau mencorong di seluruh dunia. Dengan kerja sama kita semua, desa Sikabau bakal makin kondang dan jadi percontohan daerah lain. Ayo gas!

Bagikan Berita