Sejarah Desa

            Nama Sikabau berasal dari dua suku kata, siko=disiko (disini) dan bau=babaua (berkumpul). Jadi, Sikabau dapat diartikan sebagai tempat berkumpulnya anak kemenakan dan suku yang masih berpencar, yang waktu itu dipimpin oleh Datuak Gadang. Konon ada empat kampung di Nagari Sikabau yang dihuni oleh suku-suku tersebut, yakni :

1. Kampuang Ambacang Anggang.
2. Kampuang Rumah Nan XXX.
3. Kampuang Nan VI (termasuk Jorong Kampuang Padang Paraman Dareh).
4. Kampuang Padang Sarai.

          Pucuak Bulek Nagari Sikabau adalah Datuak Gadang, dengan dipimpin oleh penghulu kampung yang terbagi ke dalam suku : Malayu, Tigo Nini, Mandahiliang, Piliang, Patapang Ateh dan Patapang Bawah.

          Nagari Sikabau berasal dari Nagari Tabiang Tinggi yang dimekarkan. Awalnya Sikabau adalah sebuah Jorong dari Kenagarian Tabiang Tinggi. Pada Tahun 2009 Nagari Sikabau dibentuk bersamaan dengan 31 Nagari lainnya, 17 Nagari yang dimekarkan dan 4 Nagari yang tidak dimekarkan sesuai dengan PERDA Kabupaten Dharmasraya Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Penataan Nagari pada tanggal 2 Juli 2009.

           Pusat Pemerintahan Nagari Sikabau terletak di Jorong Bukit Barangan, dimana posisi Jorong Bukit Barangan yang sangat strategis dan merupakan tiga pintu gerbang lalu lintas darat yaitu menuju Padang, Jambi dan Pekanbaru. Sedangkan jarak antara Pusat Pemerintahan Nagari Sikabau dengan Ibukota Kecamatan ± 7 Km, dengan ibukota Kabupaten ± 10 Km dan ibu kota Provinsi ± 200 Km.