(0754) 2440121

sikabaunagari1@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Salam kenal, pembaca tercinta! Mari kita menyelami kekayaan tradisi dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam prosesi pernikahan adat Sikabau yang memikat.

Prosesi Pernikahan Tradisional Sikabau

Prosesi pernikahan adat Sikabau adalah perpaduan indah antara tradisi dan makna simbolis. Ritual ini tidak hanya menyatukan dua insan, tetapi juga mengikat mereka dengan akar budaya yang kaya. Sebagai warga Desa Sikabau, penting bagi kita untuk memahami dan menghargai makna mendalam yang terkandung dalam setiap langkah pernikahan adat kita.

Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan penyampaian maksud (Batagak Pangulu) oleh pihak keluarga calon mempelai pria kepada pihak keluarga calon mempelai wanita. Setelah keluarga sepakat, ditetapkanlah hari dan tanggal pernikahan melalui proses Mambuang Pangka. Selama tahap persiapan, kedua belah pihak melakukan berbagai persiapan, seperti membuat pakaian adat, mempersiapkan seserahan, dan menggelar acara selamatan.

Upacara Akad Nikah

Upacara akad nikah menjadi inti dari proses pernikahan adat Sikabau. Calon mempelai pria dan wanita hadir di hadapan penghulu, wali nikah, dan saksi-saksi. Dalam upacara ini, mempelai pria mengucapkan ijab kabul, menandakan kesediaannya menikahi mempelai wanita. Prosesi diakhiri dengan doa dan penandatanganan akta pernikahan.

Upacara Resepsi

Upacara resepsi merupakan perayaan pernikahan yang dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat setempat. Perayaan ini diwarnai dengan berbagai hiburan adat, seperti tari piring, randai, dan saluang (alat musik tradisional). Acara juga diisi dengan sambutan dari kedua belah pihak keluarga dan tokoh masyarakat, serta doa restu untuk kedua mempelai.

Prosesi Penyambutan Mempelai Wanita

Setelah upacara akad nikah dan resepsi, mempelai pria dan rombongan keluarga akan menjemput mempelai wanita di kediamannya. Prosesi ini disebut Maanta Gadang. Mempelai wanita disambut dengan berbagai pertunjukan kesenian dan diarak menuju rumah mempelai pria dengan diiringi musik tradisional.

Upacara Pemasangan Tikar

Sesampainya di rumah mempelai pria, kedua mempelai menjalani prosesi Pasang Tikar. Mereka bersama-sama membentangkan tikar di atas lantai, yang melambangkan mereka akan membangun rumah tangga bersama. Prosesi ini dilakukan sebagai doa agar rumah tangga mereka senantiasa harmonis dan bahagia.

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau
Source www.liputan6.com

Prosesi pernikahan tradisional di Sikabau merupakan sebuah warisan budaya yang sarat dengan makna dan simbolisme. Dari tahap persiapan hingga resepsi, setiap ritual yang dilaksanakan memiliki filosofi tersendiri. Sekarang, mari kita bersama-sama menyelami prosesi yang penuh arti ini.

Tahap Persiapan

Sebelum hari pernikahan, kedua keluarga saling berbagi hantaran. Hal ini merupakan perwujudan rasa saling menghormati dan mempererat hubungan kekeluargaan. Hantaran biasanya berupa barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian adat, makanan tradisional, dan perhiasan. “Saling berbagi hantaran adalah simbol bahwa kedua keluarga sudah siap melebur menjadi satu,” ujar Kepala Desa Sikabau.

Setelah hantaran dipertukarkan, kedua keluarga akan melakukan prosesi penentuan tanggal pernikahan. Tanggal tersebut dipilih dengan sangat hati-hati, biasanya berdasarkan perhitungan adat dan tanggal baik menurut agama. “Penentuan tanggal pernikahan sangat penting karena diyakini akan mempengaruhi kebahagiaan dan keberuntungan pasangan,” kata warga Desa Sikabau.

Dengan persiapan yang matang, prosesi pernikahan tradisional di Sikabau akan membawa kebahagiaan bagi kedua mempelai dan keluarga serta memperkuat ikatan persaudaraan antarwarga desa.

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau
Source www.liputan6.com

Sebagai Admin Desa Sikabau, saya sering terpesona oleh kekayaan budaya desa kita yang melimpah. Salah satu tradisi yang paling indah dan bermakna adalah prosesi pernikahan adat kita.

Ritual sakral ini dimulai di rumah mempelai wanita dengan serangkaian acara yang sarat akan simbolisme. Ayo kita menyelami proses ini selangkah demi selangkah.

Hari Pernikahan

Prosesi utama berlangsung di kediaman mempelai wanita. Dimulai dengan dua ritual penting: ‘Sapu Jagat’ dan ‘Mandi Balimau’. ‘Sapu Jagat’ merepresentasikan pembersihan rumah dari segala energi negatif, sementara ‘Mandi Balimau’ menyucikan kedua mempelai secara fisik dan spiritual.

Setelah dimurnikan, pasangan tersebut berpakaian lengkap dengan pakaian adat yang indah. Upacara selanjutnya adalah ‘Pasang Mas’, di mana mempelai pria memasang emas pada mempelai wanita sebagai tanda ikatan mereka. Momen khusyuk ini diikuti oleh ‘Baralek Gadang’, atau resepsi pernikahan yang meriah.

Puncak dari hari yang penuh sukacita ini adalah ‘Tarago Balimau’ atau ‘Mandi Kedua’. Ritual ini melambangkan pelepasan simbolik ikatan kekeluargaan mempelai wanita dan penerimaan mereka ke dalam keluarga mempelai pria.

“Tradisi pernikahan adat kita adalah harta karun budaya yang tak ternilai,” ujar Kepala Desa Sikabau. “Hal ini tidak hanya menyatukan dua jiwa tetapi juga memperkuat ikatan komunitas kita.”

Sebagai warga Desa Sikabau, penting sekali bagi kita semua untuk menghargai dan melestarikan warisan kaya ini. Prosesi pernikahan adat kita adalah pengingat akan identitas kita yang unik dan hubungan kita yang mendalam dengan masa lalu.

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau
Source www.liputan6.com

Warga Desa Sikabau pasti sudah tidak asing lagi dengan prosesi pernikahan adat yang masih kental dengan makna dan tradisi. Salah satu bagian penting dari prosesi pernikahan adat Sikabau adalah ‘Adat Babako’. Prosesi ini dilakukan setelah mempelai pria tiba di rumah mempelai wanita.

Adat Babako

Sesuai adat, mempelai pria akan datang ke rumah mempelai wanita bersama rombongan keluarga dan perangkat desa. Di sana, mereka akan disambut langsung oleh keluarga besar mempelai wanita. Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus menandai dimulainya rangkaian acara ‘Adat Babako’.

Prosesi ‘Adat Babako’ diawali dengan penyerahan mahar oleh mempelai pria kepada pihak keluarga mempelai wanita. Mahar biasanya terdiri dari seperangkat perhiasan emas, uang tunai, dan barang-barang lainnya yang melambangkan kesanggupan mempelai pria untuk menghidupi calon istrinya. Setelah menerima mahar, keluarga mempelai wanita akan memberikan hadiah berupa seperangkat pakaian adat, alat-alat rumah tangga, dan kebutuhan lainnya sebagai tanda menerima lamaran.

“Prosesi ‘Adat Babako’ ini sangat penting dalam pernikahan adat Sikabau karena menjadi simbol ikatan kekeluargaan antara kedua pihak,” tutur Kepala Desa Sikabau. Ia menambahkan, “Proses pertukaran mahar dan hadiah ini juga melambangkan kesiapan kedua keluarga untuk menerima anggota baru dan menyatukan mereka dalam sebuah ikatan pernikahan.”

Warga setempat percaya bahwa ‘Adat Babako’ menyimpan banyak nilai luhur, seperti rasa hormat, gotong royong, dan kebersamaan. Prosesi ini menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi muda.

“Sebagai warga Desa Sikabau, kita harus bangga dan melestarikan tradisi dan adat istiadat kita, termasuk ‘Adat Babako’. Prosesi ini merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu terus dijaga kelestariannya,” pungkas perangkat desa Sikabau.

Prosesi Pernikahan Tradisional yang Sarat Makna di Sikabau

Prosesi pernikahan adat di Nagari Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya sarat dengan nilai budaya dan makna filosofis mendalam. Rangkaian prosesi yang diwariskan turun temurun ini menjadi cerminan kearifan lokal masyarakat Sikabau. Salah satu momen penting dalam prosesi ini adalah jamuan pernikahan yang menjadi penutup rangkaian acara.

Jamuan Pernikahan

Jamuan pernikahan menjadi bagian akhir dari prosesi pernikahan adat Sikabau. Setelah serangkaian ritual adat selesai dilaksanakan, seluruh keluarga dan tamu undangan berkumpul untuk menikmati hidangan yang telah dipersiapkan. Jamuan ini menjadi momen kebersamaan dan kehangatan antar kedua belah pihak.

“Jamuan pernikahan adat Sikabau adalah perwujudan dari rasa syukur dan bahagia atas terselenggaranya acara sakral ini,” ujar Kepala Desa Sikabau. “Selain itu, jamuan ini juga menjadi ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga dan tamu yang hadir.”

Menu jamuan pernikahan adat Sikabau biasanya terdiri dari berbagai hidangan khas daerah, seperti rendang, gulai, dan asam padeh. Hidangan ini disajikan secara prasmanan atau dihidangkan langsung ke meja tamu. Atmosfer jamuan pernikahan begitu meriah, diiringi oleh alunan musik tradisional yang semakin menambah semarak acara.

“Saya sangat bangga dan terharu bisa menyaksikan jamuan pernikahan adat Sikabau ini. Hidangannya enak dan suasananya begitu hangat,” ujar warga desa Sikabau yang hadir.

Jamuan pernikahan adat Sikabau tidak hanya sekadar menyantap makanan, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan harapan baik untuk pasangan yang baru menikah. Melalui momen ini, masyarakat Sikabau mendoakan agar kedua mempelai senantiasa dilimpahkan kebahagiaan dan kemakmuran dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Hai, sobat pembaca!

Saya harap artikel di website www.sikabau.desa.id bermanfaat bagi kalian semua. Yuk, bagikan artikel ini ke teman-teman dan keluarga biar desa kita, Sikabau, makin terkenal ke seantero dunia!

Jangan lupa juga baca artikel menarik lainnya di website ini. Kita bisa dongkrak popularitas desa kita dengan cara ini. Mari bersama-sama kita sebarkan informasi seputar Desa Sikabau yang kece dan memikat!

Yuk, ajak semua orang untuk menjelajahi website kita dan temukan pesona Desa Sikabau yang tak tertandingi!

Bagikan Berita